Kamis

Belah Duren

Sepulang mengurus KRS yang sedikit terhambat karena sistem informasi kampus yang sedikit error, saya dan kawan-kawan turing ke Godean. Kami berencana menikmati lezatnya Durian, serta indahnya paronama sawah yang sangat alami.
Daerah ini memang telah di atur oleh pemerintah sebagai daerah persawahan. Sehingga tidak ada izin untuk mendirikan perumahan. Yang ada adalah rumah-rumah penduduk.
Kebetulan ada dua orang teman kampus yang merupakan penduduk asli, sehingga kami punya tempat persinggahan. Lumayan...^_^
Setelah selesai shalat dhzuhur dan di jamu sebentar dengan mitel (Mie Telor-Red), kami pun berangkat menuju daerah perbatasan antara Jogja dan Jawa Tengah. Daerahnya agak terpencil, tapi ciamik suasananya. Kami sempatkan untuk melawati jembatan Shiratal Mustaqim (Jalan yang lurus-Red), yaitu jembatan gantung kecil, yang hanya cukup dilewati motor. Jembatan ini selalu bergoyang ketika dilewati motor, sehingga ketika kami mengambil dokumentasi sedikit, agak deg-degan, takut jatuh, walau sebenarnya hanya perasaan saja. Jembatan itu membelah sungai besar, yang kata teman airnya mengalir menuju kali Code. Sayangnya hanya air sungai yang berwarna kecoklatan, bercampur erosi tanah yang dilewatinya.

Sampailah kita ditempat pedagang Durian. Dari pengamatan saya, ternyata harga durian disini jauh lebih murah dibanding dengan yang dijual di kota Jogja. Jadi, klo temen-temen ada yang kebelet pengen nyoba duren murah rasa meriah, bisa kesini. Yeah, paling tidak, berkorban bensin dikit!
Kami menikmati lezatnya durian di tempat teman yang cew, disamping karena pekarangannya lebih luas, juga ada pohon rambutan. Bulan ini memang bulan berkah. Makan rambutan sampai mampus! He...(Tu istilah kerennya!) Dan di akhiri dengan makan Durian yang lezat. Nyam...Nyam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar