Senin

Mari Tertawa


Yuk, mari tertawa. 
Menertawakan tahun 2012 Masehi yang akan kita tinggalkan.
Menertawakan kehidupan dunia yang hanya sebentar kita singgahi.
Menertawakan ujian-ujian yang telah lalu, yang saat ini menghadang, dan esok yang siap menerjang.
Menertawakan kesedihan, kepedihan dan kesusahan.
Tuk menggapai kebahagiaan sejati.
Apa pun yang kau hadapi.
Dalam kondisi apa pun kau berada.
Selamat tertawa dan berbahagia selalu.

Pesan teruntuk sahabat, kawan, rekan, kakak, adik, orangtua, guru dan orang-orang yang menyapa kehidupan bersamaku.


Kamis

Puisi Cinta - Kyai Kanjeng



Male:
Siapa bilang ku melupakanmu

Female:
Ku merasa kau tinggalkan aku
Sekian lama kau tak menyapaku

Male:
Siapa bilang ku tak mencintaimu

Female:
Tak ku dengar lagi suaramu
Tak kau panggil panggil jua namaku

Male:
Bukankah sudah aku katakan
Aku bertapa di rantauan
Mencari ilmu dan pengalaman
Tuk mempersiapkan masa depan

Female:
Bagaimana aku akan tahu

Male:
Bersabarlah percaya padaku
Teguhkanlah perasaanmu

Female:
Ada yang namanya rindu
Ku menyimpannya di dalam bisu
Agar mata bersama waktu
Hati ingin ku dengar suaramu
Ku jaga cintamu dalam hatiku

Male:
Ku mohonkan kepada tuhanku
Semoga Ia memberi restu

Female:
Ku tutup hati selain untukmu

Male:
Tuhan mendengarkan tekadmu itu
Aku sujudkan padanya selalu

Together:
Kalau cinta sudah menyatu
Kita tanamkan di dalam kalbu
Betapa indah rahmatnya itu
Angin berhembus mengharu biru




Selasa

Press Conference PB Djarum




















Press Conference dan penyerahan hadiah untuk Melati Daeva Oktavianti dan Edi Subaktiar, juara Ganda Campuran BWF World Junior Championship 2012 di GOR Djarum, Kudus (13/11). Acara dihadiri oleh puluhan wartawan dari media nasional.

Ada suatu kebanggaan dan motivasi tersendiri, bertemu dengan anak bangsa yang berprestasi di tingkat dunia. Kita patut bangga dan menjadikannya teladan. Selalu ada peluang dalam setiap kesempatan.


Jumat

Rokok Kretek Ternyata Obat Asma


Tahukah anda, ternyata rokok kretek dulunya terinspirasi dari obat asma?
Begini ceritanya…

Sejarah industri rokok kretek di Indonesia tak dapat dipisahkan dari sosok Haji Djamahri, seorang penduduk di Kudus. Pada suatu waktu di tahun 1880, Haji Djamahari yang telah lama mengidap penyakit asma mencoba mengobati penyakitnya. Ia menggosok-gosokkan minyak cengkeh ke bagian dada dan punggungnya. Cara ini cukup berhasil mengurangi rasa sakitnya, walaupun belum sembuh total. Selanjutnya ia mencoba mengunyah cengkeh yang ternyata membuatnya jauh lebih baik. Sehingga terlintas dalam fikirannya untuk memasukkan cengkeh ke dalam paru-parunya. 

Haji Djamhari kemudian merajang cengkeh hingga halus, lalu dicampurkan dalam tembakau yang biasa ia gunakan untuk merokok. Dengan cara ini ia dapat menghisap asap cengkeh yang bercampur tembakau tersebut. Tanpa diduga, penyakit asmanya sembuh.

Cara pengobatan ini dengan cepat dikenal oleh masyarakat sekitar tempat Haji Djamhari tinggal. Keluarga dan teman-temannya mulai banyak memesan rokok mujarab yang dihisapnya. Hingga memaksa Haji Djamhari membuat rokok campuran cengkeh dalam jumlah besar. Banyak orang yang kemudian mencoba mengikuti jejaknya, sehingga lahirlah industri rokok di Kudus.

Pada awalnya, masyarakat Kudus menyebut jenis rokok hasil temuan Haji Djamhari sebagai “rokok cengkeh”. Namun, karena rokok ini menimbulkan suara “kretek-kretek” saat dihisap akibat campuran rajangan cengkeh, rokok ini kemudian dinamakan “rokok kretek”. Nama ini merupakan contoh penggunaan bahasa anomatopeia untuk objek yang namanya berasal dari bunyi yang dihasilkan.

Pada tahun-tahun pertama kelahirannya, perdagangan rokok kretek hanya terbatas di Kudus dan sekitarnya. Namun, dalam waktu singkat rokok kretek juga digemari di daerah-daerah lain. Sedikit demi sedikit jangkauan pasar rokok kretek meluas, menjangkau berbagai daerah di dalam dan luar pulau Jawa.

Nah, bagi para perokok, bagaimana pendapat anda?



Rabu

Hidup Untuk (Mempersiapkan) Mati



Pagi ini aku terbangun dari tidurku. Tak banyak yang ku lakukan. Hanya aktivitas yang biasa setiap harinya. Sholat subuh seperti biasa. Mengaji seperti biasa. Membaca buku seperti biasa. Mendengarkan lagu seperti biasa. Mandi seperti biasa. Ayam-ayam berkokok seperti biasa. Matahari pun terbit seperti biasa. Tak ada yang istimewa. Aktivitas yang sama setiap waktunya. 

Yang berbeda adalah, hari ini usiaku berkurang satu tahun. Tak terasa sebentar lagi, usiaku akan mencapai seperempat abad. Ah, mengapa semua terasa cepat?  Aku masih ingat, ketika pertama kali belajar menggunakan sepeda dibantu Ayahku. Aku masih ingat, ketika mendaftar di bangku Sekolah Dasar bersama Ibuku. Aku masih ingat, ketika pertama kalinya dalam hidup meninggalkan kampung halaman, untuk belajar di sebuah Pondok nun jauh di rantauan. Aku masih ingat, ketika mendaftar masuk kuliah di kota Apel. Namun akhirnya tak berhasil ku selesaikan. Dan aku pun masih ingat, ketika kembali mencoba peruntungan untuk belajar di kota pelajar. Semuanya aku ingat dengan sangat jelas.

Tapi ada satu hal yang hingga kini belum mampu ku ingat dengan jelas. Aku masih belum bisa mengingat, apa tujuanku terlahir ke dunia ini? Aku masih belum bisa mengingat, atas dasar alasan apa aku bisa tumbuh dan besar hingga kini? Aku masih belum bisa mengingat, atas pertimbangan apa aku dapat melewati setiap tahap dalam hidup yang aku masih ingat dengan jelas? Aku benar-benar tak mampu mengingatnya.

Aku bertanya pada banyak orang yang ku temui. Untuk alasan apa kamu hidup? Untuk alasan apa anda hidup? Untuk alasan apa saudara hidup? Untuk alasan apa Bapak hidup? Untuk  alasan apa Ibu hidup? Dan ku temukan bepuluh-puluh jawaban.

Kata mereka, hidup untuk mencari kekayaan. Hidup untuk mencari kejayaan. Hidup untuk mencari ketenaran. Hidup untuk mencari kedudukan. Hidup untuk mencari kekuasaan. Hidup untuk memenuhi keinginan. Hidup untuk kepuasan, nafsu duniawi ataupun nikmat surgawi. Yeah, entahlah. Apakah mereka itu sudah benar – benar menemukan jawaban untuk pertanyaanku. Atau mungkin jawaban-jawaban itu, hanya untuk menutupi ketidaktahuan mereka akan pertanyaanku. Entahlah… 

Samar-samar aku teringat suatu hari saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Ayah menjemputku secara tiba-tiba. Membawa kabar yang tak pernah ku duga. Kakekku tercinta telah pergi ke pangkuan Sang Kuasa. Innalillah wa inna ilaihi raji’un. 

Namun, bayangan yang muncul saat ini bukanlah kesedihanku kala itu. Bayangan yang muncul saat ini adalah ketakjubanku kala melihat penuh sesaknya pelayat yang datang. Dari tenda didirikan hingga kakek dihantar ke peristirahatan terakhirnya. Mungkin ada sekitar seribu orang hadir hari itu. Dalam hati aku bertanya, apa yang membuat kakek begitu istimewa bagi mereka?

Kakek memang dikenal sebagai sebagai Tuan Guru atau Kyai di daerahku. Beliau punya murid banyak. Dari petani hingga gubernur. Dari remaja hingga orang tua. Perempuan dan laki-laki, silih berganti datang ke rumah untuk belajar mengaji. Beliau tak pelit ilmu. Bahkan membuka majelis untuk mereka yang haus akan ilmu.  Kakek juga dikenal pandai menjaga silaturahmi. Berkeliling ke rumah tetangga-tetangga, teman-teman, murid-murid dan guru-guru adalah aktivitas yang sering beliau lakoni.

Sesaat kemudian, tampak benang merah dari lamunanku. Samar-samar ku terngiang bait-baik kecil sebuah syair Arab. Syair yang dulu guruku senang membacakannya.

Waladatka ummuka yabna adama bakiyan
Wannaasu haulaka yadhhakuuna suruura
fajhad linafsika an takuuna idza bakau
liyaumi mautika dhahikan masruura

- - -

Wahai anak adam, 
Engkau dilahirkan dalam keadaan menangis oleh ibumu
Dan manusia di sekitarmu tertawa bahagia menyambutmu
Berbuatlah kebajikan, agar saat kematian menjemputmu
Manusia di sekitarmu menangis menghantarkanmu
Dan engkau pergi dengan gembira penuh haru

- - -

Aku tersadar, sesungguhnya kakeku telah siap menyambut panggilan Sang Pencipta. Beliau dengan sangat baik menyiapkan kematiannya. Beliau menyiapkan kematian yang mulia. 

Kematian adalah sesuatu yang membuat bulu kuduk berdiri. Tapi dalam hidup, menjadi satu-satunya hal yang pasti terjadi. Aku pun takut mati. Tapi tak mungkin kuhindari. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan adalah menyiapkan diri. Agar aku tak sendiri saat mati. Aku harus berusaha agar saat Izrail datang, orang-orang sukarela datang menghampiri. Menghantarkan tubuh ini, kembali ke peristirahatannya yang abadi.

Dan kini aku mampu mengingat, apa tujuanku terlahir ke dunia ini. Aku lahir lalu hidup untuk mempersiapkan mati. (Mufid)


Senin

Senyum Untuk Desa Ngloro Berhasil Digelar


Alhamdulillah, akhirnya program sosial Senyum Untuk Desa berakhir sudah. Banyak hal yang kami dapatkan selama menjalani program ini. Suka duka ketika menggarap  proyek sosial ini menjadi pengalaman berharga yang tak akan terlupakan selama hidup.
Senyum Untuk Desa adalah program Social Responsibility  yang diinisiatori oleh rekan-rekan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Program ini tercetus bertepatan dengan momentum libur puasa dan lebaran tahun 2012. Di awal-awal obrolan, kami berfikir untuk melakukan sesuatu hal yang bermanfaat untuk mengisi liburan panjang ini. Kegiatan tersebut juga tidak hanya memberikan manfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain yang lebih banyak. Akhirnya setelah beberapa kali bertemu, tercetuslah program  ini. Berikut beberapa dokumentasi kegiatan yang berhasil kami selenggarakan.

Bantuan pengadaan air bersih untuk Masjid desa.

Mengajar di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro.

Silaturahim & buka puasa bersama takmir masjid untuk evaluasi program pengajaran TPA.

Belajar bersama tentang berbagai hal di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro,

Berfoto bersama anak-anak setelah mengajar di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro,

Pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Dusun Ngloro.

Turut menyemarakkan Ramadhan & Idul Fitri 1433 H dengan pembuatan spanduk
"Marhaban ya Ramadhan & Idul Fitri".


Stand Bazar Ramadhan menyediakan sembako murah dan pakaian layak pakai.
Ibu-ibu bersabar mengantri untuk penukaran kupon Bazar Ramadhan.

Ibu-ibu dan remaja putri memilih pakaian layak pakai untuk dibawa pulang.

Penulis bersama Bapak Sugiyatno, kepala Dukuh Ngloro.



Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang telah menyisihkan sebagian dari rezekinya untuk mendukung program Senyum Untuk Desa ini. Semoga di lain kesempatan, kita dipertemukan kembali untuk berbagi kebahagiaan bagi sahabat-sahabat kita di desa.

Kamis

Kaos KKN UIN Sunan Kalijaga Angkatan 77


Wah, tak terasa KKN 77 UIN Sunan Kalijaga udah selesai. Banyak kenangan yang tak terlupakan bersama teman-teman kelompok, remaja dan warga masyarakat di lokasi KKN. Yang terpenting adalah bagaimana upaya kita menjaga silaturahim agar tidak terputus, agar pintu rezeki tetap terbuka untuk kita. 

Abadikan kenangan KKN mu dengan kaos keren. Yang bisa kamu pakai kemanapun, berfoto ria dimanapun bersama sahabat-sahabatmu. Hanya dengan Rp 40.000 untuk kenangan terindahmu.

Langsung ambil HP mu, dan pesan sekarang juga ke

DIHAN [ 0857 4370 5841 ]
MUFID [ 0857 4234 2030 ]

Ukuran yang tersedia, S, M, L, dan XL.
Yuk, jangan lewatkan kesempatan berharga ini :)

Persembahan terbaik, dari COLORFULL CLO.TH.INC


Rabu

Perhumas Muda Yogyakarta Berganti Nahkoda







Hari Selasa malam, 11 September 2012 kemarin menjadi momentum penting bagi Perhimpunan Humas Muda Yogyakarta (PMY). Memasuki tahun ketiga usianya, organisasi yang mewadahi mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relations (PR) dari seluruh kampus di Yogyakarta ini memilih ketua baru untuk melanjutkan roda organisasi selama satu tahun kedepan.

Dalam acara Halal Bi Halal yang berlangsung di Angkringan Teraz, Seturan, Yogyakarta ini, terpilihlah Panggah Pambudi dari UPN “Veteran” sebagai ketua umum periode 2012-2013. Panggah terpilih melalui sistem voting selama dua putaran, setelah mengalahkan empat kandidat lain dari kampus-kampus yang menjadi anggota PMY, diantaranya Durrotul Mas'udah (UIN Sunan Kalijaga), Angelina Linda Dian Hartono (UAJY), Andrian Yulianto (UGM), dan Herni Putrianti (UMY). Para kandidat adalah anggota aktif PMY yang ditunjuk oleh anggota lain untuk mewakili kampus masing-masing menjadi calon ketua. Mereka adalah mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan di kampusnya dan yang diselenggarakan oleh PMY. Menurut ketua panitia, Beni Wijaya (UIN Sunan Kalijaga), acara ini bertujuan untuk regenerasi pengurus sebagai pelanjut  tongkat estafeta PMY. “Pengurus periode sebelumnya sebagian telah menjadi mahasiswa tingkat akhir, bahkan beberapa sudah diwisuda dan bekerja. Sehingga dirasa perlu menyelenggarakan pemilihan ketua baru untuk melanjutkan estafeta organisasi,” tambah Beni.

Acara dimulai dengan silaturahim dan berma’af-ma’afan dalam suasana Idul Fitri yang diikuti oleh seluruh anggota yang hadir. Dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban dari seluruh divisi periode kepengurusan 2011-2012 dibawah kepemimpinan Mufid Salim (UIN Sunan Kalijaga).
“Alhamdulillah, periode kepengurusan kami sudah berjalan dengan maksimal. Banyak kegiatan pengembangan keilmuan PR yang berhasil kita selenggarakan. Kami berharap prestasi ini dapat terus dipertahankan oleh pengurus selanjutnya”, ungkap wakil ketua PMY, Ayudha Ghora Dhira (UGM) dalam laporan pertanggungjawabannya.

Acara kemudian berlanjut dengan pemaparan visi dan misi dari para kandidat. Mereka dituntut untuk dapat meyakinkan para anggota, bahwa mereka layak dipercaya untuk memimpin organisasi selama satu tahun. Acara berlangsung secara interaktif dan meriah. Semua anggota yang hadir diberi kesempatan untuk bertanya langsung tentang program kerja dan gaya kepemimpinan mereka jika mereka benar-benar terpilih. Masing-masing kandidat memiliki pendukung yang solid. Sehingga para kandidat berusaha menarik hati anggota lain melalui paparan visi dan misi jika mereka terpilih sebagai ketua.

Panggah dan Durrotul bersaing cukup ketat pada pemungutan suara putaran pertama. Sehingga mereka lolos sebagai kandidat dua besar. Pada putaran kedua, Panggah berhasil mengumpulkan dua suara lebih banyak di banding Durrotul. Dalam visinya, Panggah berkomitmen untuk membangun sinergitas antara pihak internal dan pihak eksternal PMY untuk mengembangkan pengetahuan kehumasan bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Yogyakarta.

PMY merupakan organisasi profesi bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang PR. Semenjak pembentukannya pada bulan Mei 2010, PMY rutin menyelenggarakan acara-acara diskusi serta seminar tentang PR di kampus-kampus di Yogyakarta. Dalam satu tahun kepemimpinan Mufid, PMY telah menyelenggarakan beberapa kegiatan diantaranya diskusi tentang PR antar mahasiswa, pelatihan public speaking, Study Excursion (kunjungan) ke beberapa perusahaan di Jakarta, seminar Prospek dan Tantangan PR di Perusahaan Tambang, talkshow Tren Pariwisata di Thailand, dan talkshow Tren PR di Indonesia. Hingga saat ini, anggota PMY berjumlah total 52 orang dari enam kampus di Yogyakarta. Kedepannya, pengurus menargetkan untuk merangkul lebih banyak lagi anggota dari berbagai kampus yang belum bergabung.

“Tanggungjawab mengembangkan ilmu PR di Yogyakarta bukan hanya milik satu kampus, tapi merupakan tanggungjawab bersama semua kampus yang ada. Sehingga kami mengajak para mahasiswa untuk turut merasakan atmosfir dan manfaat yang sama melalui organisasi profesi di tingkat mahasiswa”, tegas Prayudi Ahmad, Ph.D, pembimbing PMY sekaligus anggota Perhumas Badan Pengurus Cabang (BPC) Yogyakarta.

Perhumas Muda juga terdapat di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Malang. Masing-masing memiliki kepengurusan dan anggota dari kampus-kampus yang ada di tiap kota tersebut. Perhumas Muda merupakan organisasi yang dibina langsung oleh Perhimpunan Hubungan Masyarakat (PERHUMAS), himpunan praktisi dan akademisi PR di Indonesia yang sudah berdiri sejak tahun 1972.  Untuk wilayah Jogja, PMY di bimbing oleh Perhumas BPC Yogyakarta.

Akhirnya, banyak harapan ditujukan kepada kepengurusan Panggah Pambudi. Semoga dengan semangat dan amunisi baru, dapat terus membawa kapal PMY berlayar lebih jauh lagi. Selamat berjuang dan berkarya, nahkoda baru PMY. Do’a kami menyertaimu.


Kamis

Wallpaper KKN 77 UIN Sunan Kalijaga 2012


Sambil menjalani kegiatan Senyum Untuk Desa, saya berinisiatif saja untuk membuat wallpaper ini. Tujuannya, agar laptop selalu tampak update & ceria dengan setiap kegiatan yang dilakukan. Untuk teman-teman yang ingin men-download, saya persilahkan.
Selain membuat wallpaper, saya pun memproduksi sticker untuk membantu pendanaan program. Siapa tahu ada sebagian teman-teman yang tertarik untuk memiliki :)

Selasa

Pengalaman Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H


Alhamdulillah, tahun ini kita tetap diberi kesempatan untuk bertemu Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H. Sebuah kebahagiaan bagi saya pribadi dan teman-teman yang menjalaninya. Tahun ini banyak pengalaman berbeda yang saya dapatkan jika dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Pengalaman pertama, adalah merasakan Ramadhan di Desa Ngloro, pelosok Gunung Kidul, Yogyakarta. Betapa berbedanya nuansa yang saya rasakan jika dibanding berpuasa di kota Yogyakarta tahun sebelumnya. Nuansa yang saya rasakan adalah keakraban dan kesibukan saat mengikuti kegiatan. Kebetulan, tahun ini saya sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama dua bulan. Terhitung mulai pertengahan Juli hingga pertengahan September. Praktis saya melewatkan puasa di lokasi KKN. Saya tidak pernah membayangkan akan melewatkan puasa tahun ini di lokasi yang sangat sulit akses transportasi dan informasinya. Bahkan, beberapa teman kesulitan mendapatkan air untuk mandi, cuci dan kaskus (MCK). Karena memang daerah tempat mereka bertugas, belum mendapatkan akses air dari PDAM. Beruntung, kelompok saya tidak separah itu. Sehingga saya dan teman-teman dapat menikmati aktivitas MCK dengan baik. 

Pengalaman kedua, yaitu merasakan sholat Idul Fitri di kota Solo. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, saya selalu melewatkan lebaran di kota Gadis, Madiun, Jawa Timur. Semenjak tahun 2010, saya berlebaran di rumah mbah dan sholat Ied di masjid dekat rumah beliau. Tahun ini, saya mendapat pengalaman sholat Ied di depat halaman keraton solo yang notabenenya masih terdapat peninggalan-peninggalan bangunan asli keraton. Contohnya adalah keberadaan patung-patung tokoh-tokoh dalam legenda jawa yang selalu ada disetiap bangunan keraton. Saat mendengarkan khotbah, saya sempet terpesona memandangi patung-patung yang ada. Membayangkan bagaimana dulunya agama islam dapat hadir ke lingkungan kerajaan Karasidenan Solo. Hingga akhirnya menciptakan akulturasi budaya, dengan tetap mempertahankan seni budaya peninggalan Hindu-Budha. Betapa, agama Islam yang masuk ke kerajaan ini begitu damai dan fleksibel. Sehingga memunculkan nuansa keagamaan yang berbeda dengan daerah lainnya.

Yeah, saya selalu bersyukur, tidak pernah mengalami kemunduran terhadap setiap momen-momen penting dalam hidup saya. Saya menargetkan, harus selalu mendapat pengalaman dan pembelajaran baru pada tahun-tahun berikutnya. Bukan hal yang tidak mungkin, setelah target mengelilingi kota di pulau jawa terlampaui, saya bisa berkeling untuk merasakan puasa dan lebaran di kota-kota lain di seluruh Indonesia. Amin ya Rabbal 'Alamin.

Pada akhirnya, saya mengucapkan taqobbalallahu minna wa minkum, taqobbalallahu ya karim. Minal 'aidzin wal faidzin, mohon ma'af dari lahir jasmani dan batin ragawi. Selamat hari raya Idul Fitri 1433 H. Sampai bertemu tahun depan ya.


Kamis

Selamat Ulang Tahun Indonesia Ku


Selalu ada optimisme bagi bangsa ini untuk jadi besar. Kita lah yang akan mewujudkannya. Selamat ulang tahun bangsaku, selamat berulang usia negeriku. Bersatulah selamanya :)

Sabtu

Senyum Untuk Desa


Mengajar di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro

Belajar bersama tentang berbagai hal di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro

Berfoto bersama anak-anak setelah mengajar di Sekolah Dasar (SD) Dusun Ngloro

Pembinaan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Dusun Ngloro

 Turut menyemarakkan Ramadhan & Idul Fitri 1433 H dengan pembuatan spanduk
"Marhaban ya Ramadhan & Idul Fitri"


Mengabdi & berbagi untuk saudara kita di desa

Hallo brother n sister, 
dalam rangka memperingati bulan suci Ramadhan, saya & teman2 UIN Sunan Kalijaga mengadakan kegiatan positif & proaktif untuk adik-adik & remaja di pedesaan Ngloro, Gunung Kidul, Jogja. 

Karena lokasi yg terpencil, mereka tidak bisa mengenyam pendidikan formal hingga maksimal. Setelah tamat SMP, sebagian besar langsung kawin ataupun bekerja, sebagai buruh kasar di Jogja. Pemahaman agama masyarakat masih terbatas. Terbukti, tiap sholat jum'at, hanya 1 shaff yang terisi oleh jama'ah. Kesadaran untuk berwirausaha secara mandiri juga masih kecil. Padahal banyak potensi ekonomi yang bisa di kembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contohnya seperti singkong yang sangat melimpah di desa ini.

Kami mencoba berbuat sesuatu yang sederhana untuk memberi solusi masalah sosial ini. Yaitu dengan cara memberikan:
- Pelatihan dasar-dasar komputer untuk anak-anak dan remaja, 
- Pelatihan keterampilan membuat kreasi dari kain flanel, 
- Pelatihan teknik mengajar bagi guru-guru TPA
- Pelatihan pengembangan usaha produksi kripik bagi ibu-ibu PKK
- Pelatihan wirausaha bakso bagi remaja desa
- Pengadaan prasarana masjid & musholla

Agar kegiatan tersebut berjalan dengan maksimal, kami membutuhkan bantuan donatur untuk meringankan biaya operasional kegiatan. Bantuan dapat berupa uang tunai,  buku-buku penunjang, Al-Qur'an & Iqra', ataupun peralatan penunjang pengajaran (papan whiteboard, spidol, meja kecil dll)

Bagi yang ingin berbagi kebahagiaan kepada saudara-saudara kita di desa pelosok Gunung Kidul, dapat menghubungi saya di nomer 0857 4234 2030.
Juga dapat langsung mentransfer ke Rekening Bank BRI 0410-01-009319-50-4

Ayuk, kita beramal untuk sesama. Karena sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat untuk manusial lainnya :)

Terimakasih banyak ya.
Selamat beribadah puasa, mari banyak beramal.


Selasa

My Photograph on Vote#12 Mandala Krida








Ini adalah beberapa foto yang berhasil saya dapat ketika konser bertemakan Vote#12. Konser yang bertempat di Stadion Mandala Krida Yogyakarta ini di selenggarakan oleh siswa-siswi SMA Negeri 1 Yogyakarta. Dalam rangka malam perpisahan bagi kelas 12 yang akan melanjutkan pendidikan ke Universitas. Hadir dalam kesempatan ini bintang tamu dari band lokal dan nasional, seperti Display, The Product Gagal, Captain Jack dan Netral.

Mengabadikan momen konser memiliki tantangan tersendiri. Selain kita dituntut jeli untuk menangkap momen yang menarik. Misalnya ketika menangkap momen ketika asap buatan muncul diselingi permainan lampu latar yang meriah.
Peralatan kita juga dituntut memadai. Karena setiap konserp pasti penuh sesak dengan penonton. Disaat inilah, lensa tele sangat berguna. Selamat mencoba kawan :)