Ada cerita menarik pagi ini, moga menginspirasi....
Seperti biasa, pagi hari saya berjalan-jalan di sekitar kosan. Walaupun secara administratif masuk dalam wilayah Pemerintah Kota, namun daerah tempat saya tinggal tidak begitu ramai seperti layaknya wilayah lain. Suasana kampung masih kental terasa. Setiap pagi masih banyak warga yang berjalan jalan untuk merenggangkan badan. Di pinggiran jalan, beberapa ibu-ibu menjajakan jajanan tradisional dan sarapan pagi. Bapak-bapak penjual soto juga tampak menikmati racikan masakannya. Dagangan mereka tak pernah sepi. Benar-benar nafas kehidupan penuh harmoni.
Setelah berlari-lari kecil memutari perkampungan, tak beberapa lama saya dikejutkan dengan suara keras.
Brakkkk.....
Sebuah kecelakaan terjadi tak jauh di depanku. Seorang gadis muda tampak terkapar di jalan. Posisi kepala belakang membentur aspal. Beruntung, helm putih si gadis masih melekat kuat. Sehingga dapat meredam kerasnya energi yang menghantam. Saya tidak melihat persis kronologi kejadian. Karena kecelakan itu begitu cepat. Secepat laju kendaraan si gadis.
Serentak ibu-ibu dan bapak-bapak yang ada di sekitar lokasi langsung menghampiri gadis tersebut. Membopongnya ke pinggir jalan. Memberikan pertolongan pertama dan berusaha menenangkan kondisi. Si gadis tampak masih terkejut dengan kejadian yang menimpanya. Seorang bapak paruh baya segera membawakan air putih dari dalam rumahnya. Seorang ibu memastikan kondisi tubuh si gadis tidak terluka parah. Seorang bapak lainnya berusaha menegakkan tubuh si gadis dan melepas helm yang dikenakannya. Seorang ibu yang lebih muda mengusap-usap kening si gadis dan mengajaknya bicara.
Tak lama, si gadis mulai tampak tenang. Bernafas pelan teratur. Dan mampu menjawab. Ia berterima kasih dan mengatakan dirinya tak apa-apa. Alhamdulillah..
Saya tertegun mengamati kejadian itu. Dalam hati saya mensyukuri dapat menyaksikan kejadian pagi ini. Saya bersyukur menjadi saksi kebaikan dan ketulusan dari bapak-bapak dan ibu-ibu tersebut. Kebaikan dan ketulusan yang mungkin mulai luntur di tempat lain.
Yeah, Yogyakarta di balik pacu derap langkahnya, tetap tak meninggalkan jati dirinya. Selalu menawarkan senyum tulus bagi siapa pun yang menghampirinya.
Yogyakarta selalu berhati nyaman. Bagi siapapun. Semoga sampai kapanpun.
Terimakasih, saya belajar sesuatu hari ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar