Selasa
Jalan-jalan ke pare (Pare Kediri Part 1)
Libur semester genap setelah ujian merupakan waktu yang ditunggu-tunggu. Karena selain jangka waktu libur yang lumayan panjang, juga kebetulan libur tahun ini berdekatan dengan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri sehingga waktunya agak panjang. Liburan kali ini, saya manfaatkan untuk jalan-jalan ke Pare di kota Kediri sekalian ingin meningkatkan kemampuan bahasa di Kampoeng Inggris tersebut.
Pare, adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Terletak 25 km sebelah timur laut Kota Kediri, atau 120 km barat daya Kota Surabaya. Pare berada pada jalur Kediri-Malang dan jalur Jombang-Kediri serta Jombang - Blitar. Kota Pare yang berada pada ketinggian 125 meter di atas permukaan laut ini mempunyai udara yang tidak terlalu panas serta memiliki tanah yang subur bekas letusan gunung Kelud dan tidak pernah mengalami kekeringan. Produk agraria andalan dari Pare adalah bawang merah, biji mente dan blinjo. Sedangkan oleh-oleh khas dari Pare antara lain adalah tahu kuning dan gethuk pisang.
Pemandangan di pare masih terlihat alami, hal itu terlihat dari masih banyaknya area persawahan yang membentang. Bila pagi menjelang, saya sering keluar dari camp menuju sawah yang berada di belakang tempat kursus. Pas dapet liat embun masih menempel di dedaunan padi, di rumput-rumput dan daun-daun jagung.
Banyak sekali tempat-tempat seru yang wajib di kunjungi jika berkunjung ke pare, di antaranya Masjid An-Nur, Candi Surowono dan Gua Surowono. Kota pare dari tahun ke tahun semakin ramai, selain karena pertumbuhan penduduk juga karena semakin meningkatnya jumlah pelajar yang datang dari luar daerah untuk belajar bahasa inggris. Sehingga berbagai fasilitas umum dan tempat-tempat penyedia kebutuhan pun semakin banyak. Toko-toko, supermarket, bank, warung dan tempat nongkrong. Ada banyak tempat nongkrong yang selalu ramai di kunjungi muda-mudi, yang paling favorit adalah taman garuda atau garuda park (GP). Di sepanjang jalan di samping GP, banyak terdapat warung-warung tenda yang menyediakan berbagai macam makanan berat dan ringan. Mulai dari nasi bungkus, mie instan, bubur kacang hijau, hingga kopi. Untuk urusan makan, harga di Pare masih relatif terjangkau, sehingga cocok buat kantong para pelajar dan mahasiswa selu menetap atau ngekos disana. Komplek GP paling ramai ketika malam minggu. Jadi, jangan sampe g' kesitu klo kamu ke Pare.
Untuk teman-teman yang sedang kursus, di sekitar kos-kosan banyak terdapat warung-warung makan. Beberapa makanan favorit saya ketika berada di Pare adalah nasi rames, nasi goreng dan nasi pecel. Sedangkan untuk minum, es teh dan es tebu, karena memang cuaca di Pare ketika itu lumayan panas, jadi klo siang suka minum yang dingin-dingin. He...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah, jadi pengen ke pare ne...
BalasHapusberapa biaya ngekos?
monggo aja, klo mo enak, pas liburan. Jadi waktunya longgar. Kecuali mank pengen dalami selama beberapa bulan. he...
BalasHapusngkos sekitar 100ribu pas saya kesitu terakhir.