Kamis

Peta Buta Imajinasi Kita


"Mereka yang merencakan mimpinyalah yang akan bertahan. Mereka adalah orang-orang yang punya modal cukup untuk mewujudkannya"

Anda seperti sebuah menara penyiaran, yang memancarkan frekuensi dengan pikiran-pikiran Anda. Jika Anda ingin mengubah sesuatu dalam hidup Anda, ubahlah frekuensi Anda dengan mengubah pikiran Anda.

Demikianlah penggalan kalimat yang dikemukakann Rhonda Byrne dalam bukunya yang fenomenal "The Secret" mengenai pentingnya sebuah pikiran, imajinasi, dan visi. Ketiga hal tersebut, walau bukan hal yang tangiable, namun menjadi faktor utama penentu kesuksesan dan keberhasilan seseorang dalam hidupnya. Bisa dipastikan hampir setiap orang pernah berimajinasi dan merancang akan seperti apa masa depannya, akan tetapi hanya segelintir orang yang berani mempertaruhkan segalanya, mau terombang ambing ditengah kerasnya alur kehidupan, demi mewujudkan imajinasi masa depannya dan ia berhasil.

Mimpi sepadan dengan kata "imajinasi" yang dibalut kata lain dengan penambahan makna "keinginan". Ya, mimpi adalah bayangan yang selalu terngiang-ngiang dikepala. Entah saat kita terjaga maupun terlelap. Mimpi dengan objek diri kita sendiri adalah keadaan yang kita inginkan terjadi pada masa depan kita. Kesuksesan, kekayaan, cinta, surga, kesejahteraan, adalah hal yang diinginkan sebagian besar manusia dimasa depannya. Namun, semua itu tidaklah didapat dengan mudah dan murah. Perlu kesabaran, pengorbanan, dan perjuangan untuk menebusnnya. Dan sekali lagi, dalam hal inilah manusia mudah sekali tergelincir ke jurang kegagalan karena keputusannya untuk menyerah dan tidak bangkit.

Banyak diantara kita memiliki mimpi-mimpi besar, tapi tidak tahu bagaimana cara menggapainya. Mimpi hanya menjadi sebuah konsep, tanpa perencanaan apalagi eksekusi. Tidak tahu jalan yang harus dituju untuk merealisasikan mimpinya. Hal ini dikarenakan daya imajinasi yang terperangkap dalam ruang kreativitas yang sempit sehingga sulit untuk berkembang, minim akan inovasi. Kebanyakan dari kita akhirnya hanya bisa menjadi follower yang tidak bisa menemukan jalannya sendiri. Walhasil mimpi-mimpi besar itu hanyalah tinggal mimpi-mimpi kosong yang akhirnya coba untuk dilupakan.

Maka, mereka yang merencanakan mimpinyalah yang akan bertahan. Mereka adalah orang-orang yang punya modal cukup untuk mewujudkannya. Banyak tokoh terkenal yang bisa jadi inspirasi, banyak ayat Al-Qur'an yang bisa jadi bukti, apa yang berhasil diraih dimasa depan bukanlah keberuntungan semata, akan tetapi buah kebiasaan, sikap, dan usaha yang diterapkan semasa kecil dan terus berlanjut hingga dewasa. Sesungguhnya itulah tolak ukur jalan keberhasilan.
Esok adalah mimpi hari ini. Kemarin hanyalah sebuah mimpi dan esok adalah sebuah visi. Maka terangilah hari esokmu dengan hari ini. Beranikah kita untuk bermimpi?

Kliping dari Sintaksis, Majalah Kampus UII Fak. Ekonomi
Ditulis oleh Muh. Fauzan Al-Asyiq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar