Alhamdulillah, berkat perjuangan yang keras, acara teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN angkatan 2009, dapat terlaksana dengan baik. Acara ini merupakan salah satu realisasi dari Dana Pengembangan Pendidikan angkatan 2009.
Setelah melalui banyak rapat yang menguras energi, akhirnya panitia yang terbentuk memutuskan untuk mengadakan kunjungan ke Semarang. Kunjungan kami kali ini tidak sejauh angkatan sebelumya, yaitu ke Jakarta. Karena didasari pertimbangan anggaran yang terbatas. Tujuan kunjungan pun ditetapkan, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java dan Suara Merdeka. Dua perusahaan yang cukup besar, dan layak dijadikan tempat menimba ilmu.
Selasa, 14 Desember 2010 pukul 07.30 kami berangkat dari kampus menuju Semarang. Perjalanan menyenangkan diiringi canda dan tawa teman-teman menyusuri jalan yang berkelok-kelok. Rombongan kami yang terdiri dari dua Bus, akhirnya tiba di Coca-Cola kurang lebih pukul 09.00. Kami langsung disambut oleh PR Officer Coca-Cola, Ibu Ida, di aula penerimaan tamu. Suguhan sebotol Coca-Cola dingin cukup mengobati rasa letih selama perjalanan.
Di ruang aula, kami mendapat penjelasan tentang profil Coca-Cola, mulai dari sejarah pendiriannya hingga tiba di Indonesia. Dijelaskan pula mengenai proses dan bahan yang digunakan untuk peracikan aneka jenis minuman.Yang paling menarik, tentu adalah tentang bagaimana proses komunikasi perusahaan kepada khalayaknya, sesuai bidang keilmuan kami. Terbukti dari antusiasme teman-teman dalam menggali informasi mengenai program-program CSR Coca-Cola.
Puas bertanya-tanya, kami kemudian diajak berkeliling komplek perusahaan. Melihat proses produksi dan pembotolan minuman. Kami menyaksikan langsung bagaimana cepatnya proses pengemasan, mulai dari botol bekas yang didatangkan dari otlet-otlet penjualan dimasukkan kedalam mesin pencuci, lalu keluar dalam keadaan bersih dan langsungn diisi lagi untuk kemudian di edarkan kembali.
Sungguh pengalaman yang luar biasa.
Setelah dari Coca-Cola, kamipun melajutkan perjalanan ke Suara Merdeka. Terdapat cerita unik ketika perjalanan menuju Suara Merdeka. Supir bus kami ternyata belum mengetahui alamatnya, sehingga kami kebablasan. Akibatnya, kamipun terpaksa memutar cukup jauh, untuk kembali ke jalur yang benar :)
Beberapa teman yang sebelumya pernah kesana, ternyata juga terkecoh akibat beberapa perubahan desain eksterior dan papan nama.
Di Suara Merdeka, kami pun kembali mendapat pengalaman yang tak terlupakan. Mulai dari penjelasan tentang sejarah surat kabar tersebut, yang ternyata termasuk koran tertua di Indonesia, telah ada sejak Proklamasi Kemerdekaan. Kami juga melihat mesin-mesin cetak yang cukup besar, walau belum beruntung melihat proses produksinya. Hal yang paling menarik adalah di bagian ruang kerja, tiap meja menggunakan Mac. Keren banget cuy! Wah, kapan ya bisa punya perusahaan dengan ruang kerja seperti itu? :)
Kami shalat ashar di Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid yang juga menjadi tempat pariwisata karena daya tarik arsitekturnya. Walau sempat terganggu, karena hujan deras yang datang tiba-tiba, sehingga beberapa anggota rombongan basah kuyup. Termasuk Pak Siantari, dosen pendamping kami. Ternyata teman-teman sangat menikmati suasana di Masjid Agung. Setelah hujan lumyan reda, beramai-ramailah mereka mengambil gambar dengan pose terunik. Termasuk Pak Mahfudz, yang special request minta difoto seolah-olah memegang puncak menara. Aduh, ada-ada saja bapak dosen kami ini.
The last destination is Tugu Muda. Setelah melewati Kota Lama Semarang yang di landa banjir hebat, sehingga cukup memperlambat perjalanan kami, sampailah kami. Bus pun langsung diparkir di area Lawang Sewu. Setelah itu, teman-teman dipersilahkan untuk berjalan-jalan. Ada yang ke mal, ke tugu, hingga ada yang langsung membeli oleh-oleh.
Pukul tujuh lewat, kami pun berangkat untuk pulang kembali ke Jogja. Perjalanan penuh harmoni kebersamaan pun telah selesai. Nyanyian lagu 'balonku ada lima' dilantunkan bersama-sama, menutup keceriaan hari ini :)