Rabu

Feeling - Dua Sahabat Difabel

Persabatan dalam keterbatasan, perasaan menjadi kekuatan




Film ini mengangkat cerita persahabatan dua orang difabel, seorang tuna netra dan tuna rungu yang sekaligus tuna wicara.



Untuk menggali potensi kawan-kawan difabel, cerita ini kami lahirkan, disamping fakta tidak tersedianya lingkungan yang bersahabat bagi golongan difabel di Indonesia. Orang dengan kebutuhan khusus menjadi kelompok yang tidak terindahkan sehingga seringkali keberadaan dan hak yang ia miliki tidak terwujudkan. Lingkungan serta kebijakan yang ada masih cenderung tidak memperhatikan kelompok difabelo sebagai entitas masyarakat yang nyata. Infrastuktur, lingkungan sosial, sistem dan layanan pendidikan, belum dapat menyentuh kepada kelompok difabel, hingga golongan difabel tidak dapat mengangkat harkat dan martabatnya serta melakukan kehidupan yang lebih baik.
Film ini mengangkat komunikasi dua orang difabel, seorang tuna netra dan tuna rungu yang sekaligus tuna wicara, dengan memperlihatkan secara riil bagaimana dua orang dengan keterbatasan masing-masing—yang secara lahiriah tentu sangat sulit untuk bisa saling berkomunikasi, lebih-lebih menjadi seorang sahabat karib. Namun dengan bahasa mereka sendiri, dengan pengertian dari perasaan mereka sendiri, mereka dapat mengerti kata-kata sahabatnya. Mereka bertukar cerita, bertukar perasaan, dan saling memberi harapan tanpa kata-bahasa yang sesungguhnya.
Dengan penggarapan film experimental dari segi cerita dan sinematography, film ini mencoba untuk menghadirkan realitas golongan difabel ke hadapan masyarakat, sehingga kelak pikiran masyarakat akan terbuka dan lingkungan yang ramah serta menjunjung tinggi hak-hak difabel dapat terwujudkan.

Informasi Teknis
Format : Digital/colour
Genre : Fiction
Durasi : 3-5 minutes

Target Dana
Rp 10.000.000

Penggunaan Dana
Dana yang terkumpul akan digunakan untuk akomodasi, teknis, peralatan, musik serta berbagai kebutuhan selama proses produksi.



Tim Produksi
Produser                             : M. Alif Mahmudi


Portofolio
UIN Sunan Kalijaga (2012)
Director
Home of Lords Production
Ledhok Timoho (2013)
Director
Home of Lords Production
Sekolah GajahWong – A Documenter (2014)
Director
Home of Lords Production
2nd winner Alfamart Heroes in You

Writer/Diretor                    : M. Fakhriansyah


Portofolio
Lipstik (2012)
Artistic
Jama’ah Cinema Mahasiswa
Suster Ngesot TVC (2012)
Director
Komando Strategi Advertising
Phinastika Award 2012 (Silver)
SPG – Sales Promotion Girl (2012)
Director
Pilot Project
Kitsch (2013)
Director
Pilot Management
Kopinesia (2013)
Producer
Pilot Management
December 1960 (2014)
Director
Pilot Management

Director of Photography    : Ifvan Nur C.


Portofolio
Suster Ngesot TVC (2012)
Director of Photography
Komando Strategi Advertising
Phinastika Award 2012 (Silver)

SPG – Sales Promotion Girl (2012)
Director of Photography
Pilot Project

Kitsch (2013)
Director of Photography
Pilot Management

Kopinesia (2013)
Director of PhotographyPilot Management
December 1960 (2014)
Director of Photography
Pilot Management


Editor                                 : Tibbur


Portofolio
Semangat! (2012)
Director
1st Winner University Movie Competition - UIN Sunan Kalijaga
Kopinesia (2013)
Director
Pilot Management
Nominee Phinastika Award 2013
Berkarakter & Indonesia Kreatif TVC (2013)
Director
Finalist Caraka Award (2013)

Publication & Campaign    : Mufid Salim


Portofolio
Profile of UIN Sunan Kalijaga (2012)
Director of Photography
Home of Lords Production
Earth Day - Djarum Foundation (2013)
Director of Photography
Djarum Foundation Trees for Lifes
Sekolah GajahWong – A Documenter (2014)
Director of Photography
Home of Lords Production
2nd winner Alfamart Heroes in You


Lokasi Shooting

Villa Maya Kaliurang, Yogyakarta, Indonesia


Rencana Poster





Rencana Pelaksanaan
Pra-produksi                      : September-Oktober 2014 (meliputi riset dan pencarian)
Produksi                             : 13 s/d 20 November 2014

Pasca-produksi                   : 24 s/d 5 Desember 2014

Durasi Campaign
30 hari



Profile Kreator



Mufid Salim
Twitter: @MufidSalim
FB: Mufid Salim
blog: titikbuta.blogspot.com
Linkedin: Mufid Salim
Instagram: MufidSalim


Agar proyek ini sesuai dengan yang kami bayangkan, kami membutuhkan Rp. 10.000.000 melalui Kitabisa. Anggaran yang tercukupi akan memastikan proyek dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan karya yang menyentuh.
Berikut persentase rencana anggaran yang akan kami gunakan dalam proyek ini.





Selasa

Note from Taiwan (1)




Tanggal 8 September 2014 jam 00.50 menjadi tanggal bersejarah bagi saya. Hari ini, saya akan memulai perjalanan baru di tempat yang sama sekali berbeda dari sebelumnya. 

Tempat ini adalah tempat yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan akan bisa saya kunjungi. Sebuah tempat di tepi Samudera Pasifik. Sebuah pulau di seberang China daratan, pulau Formosa - Taiwan.

Perasaan saya berkecamuk, antara senang dan sedih, haru dan ragu. Ada sedikit keraguan dalam kemantapan hati. Perasaan ini tidak saya rasakan sebelumnya. Saat saya pamit dari rumah dua minggu yang lalu, saya tidak merasakan kesedihan yang teramat ketika pamit dengan orang tua. Saat itu, saya berkata dalam hati "Semua akan baik-baik saja. Semua akan sama seperti ketika akan merantau meninggalkan kampung halaman 13 tahun yang lalu."

Namun, kali ini berbeda. Ada sedikit perasaan takut dan khawatir. Apakah ini pilihan yang tepat? Akankah ini akan menghasilkan sesuatu yang bermakna? Akankah ini akan mendewasakan saya?

Jika melihat kembali perjalanan saya sebelumnya, mungkin semua tampak berbeda.

Keputusan untuk meninggalkan rumah untuk pertama kalinya, saya lakukan saat akan melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah pertama. Walau saat itu usia saya masih terbilang kecil untuk bisa hidup jauh dari orang tua. Tapi saat itu saya yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Saya harus membuka mata, pikiran dan wawasan saya lebih luas lagi. Satu-satunya cara adalah dengan merantau. Meninggalkan kampung halaman. Menuju tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru.

Keputusan kedua untuk meninggalkan rumah adalah saat akan melanjutkan kuliah. Saat itu, saya masih ingat, ibunda meminta saya untuk melanjutkan kuliah di universitas terdekat. Namun, saya yakin bahwa saya ingin terus mengembangkan wawasan saya. Satu-satunya cara adalah dengan tetap merantau. Sebuah keputusan yang juga berat, tapi saya yakin akan bermanfaat.

Dan kini, saya melihat bahwa saya mendapat kesempatan untuk melanjutkan keputusan saya untuk merantau, ke tempat yang lebih jauh lagi. Sebuah kesempatan yang harus disyukuri.

Setelah sholat safar, saya merenung sejenak. Dalam hati, saya mantapkan hati. Bismillahirrahman arrahim, dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, saya akan bulatkan tekad untuk melanjutkan perjalanan ini. Perjalanan hidup yang sudah cukup jauh, dan kini tinggal melanjutkan ke tempat yang lebih jauh lagi. InsyaAllah, setiap perjalanan yang diawali dengan niat yang baik, dilakukan dengan cara yang baik, akan menghasilkan sesuatu yang baik. 








Semoga perjalanan ini menjadi pilihan yang tepat. Semoga pilihan ini akan menghasilkan sesuatu yang bermakna. Kemudian, semoga pilihan ini akan lebih mendewasakan saya, untuk siap menghadapi tantangan lima, sepuluh, dan lima puluh tahun lagi. Aamiin ya Rabbal 'alamiin.

Minggu

Happy Eid Mubarak 1435 H





Taqabbal Allah minna wa minkum
[May] Allah accept from us and you [our fasts and deeds]

Kullu 'amin wa antum bi khoirin
[May] you be well every year


Ngaturaken sugeng riroyo nggeh. Mugi-mugi shiam e kito sedoyo ditampi Gusti Allah SWT. Aamiin

Saking kulo,

Mufid Salim

Kamis

Detik-Detik Menjelang Pengumuman Konvensi

All photographs are belong to Mufid Salim  













Detik-detik menuju pengumuman konvensi Partai Demokrat semakin dekat. Perasaan cemas dan penuh harap tentang hasil yang akan muncul. Group relawan terus berdering. Masing-masing memberikan update informasi terkini. Berkabar akan situasi terakhir yang terjadi dan kemungkinan-kemungkinan yang selanjutnya akan terjadi. Masing-masing memantau berita dari seluruh saluran yang bisa dijangkau. Semua bergerak dan fokus pada satu hal.

Saya tidak pernah membayangkan akan terlibat dalam suasana seperti ini. Lima tahun lalu, atau juga tahun-tahun sebelumnya, saya tak pernah peduli dengan siapa yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Karena memang membicarakan politik sangat tidak menarik. Terlebih dengan segala permainan-permainan yang ada di dalamnya. Saya merasa tidak memiliki kekuatan apa pun untuk merubah hal ini. Saya pun menghindari bersentuhan dengan wilayah ini. Tapi itu lima tahun lalu.

Kini, semua tampak berbeda. Ada sudut pandang lain yang saya lihat tentang hal ini. Ada kesadaran bahwa kita tidak bisa terlepas dari segala hal yang berbau politik. Semua hal yang berkaitan dengan diri kita sebagai warga negara republik ini ditentukan oleh keputusan-keputusan politik. Bagaimana mungkin kita nyaman dan bangga menjadi warga negara, jika hal-hal yang menentukan hajat hidup kita diputuskan oleh orang-orang yang hanya peduli dengan dirinya?

Lalu, ada semacam optimisme yang muncul, bahwa wajah politik negeri kita bisa dirubah. Ada semacam pemahaman, bahwa jika kita ingin hajat hidup kita sebagai warga negara menjadi lebih baik, maka kita perlu mendorong orang-orang yang memiliki kompetensi untuk masuk wilayah ini. Kita perlu mendorong orang-orang yang ingin tulus mengabdikan dirinya untuk masyarakat, agar diberi amanah mengurus negeri ini. Kita perlu mendorong sebanyak-banyaknya orang baik untuk masuk dalam wilayah politik.

Optimisme itu muncul dari sebuah momentum. Momentum yang dimunculkan oleh satu orang yang memang saya kagumi sejak lama. Orang yang sama sekali jauh dari wilayah politik. Orang yang tidak punya afiliasi apa pun dengan partai politik. Orang yang penuh prestasi dan punya jejak rekam positif. Orang itu bernama Anies Baswedan.

Pada awalnya, ketika Mas Anies memutuskan untuk masuk wilayah politik, saya teramat kecewa. Karena bukan itu akhir cerita hidup yang saya harapkan dari seorang tokoh kharismatik yang telah menggerakkan banyak anak muda untuk mengabdi pada negeri dengan mengajar.

Namun, setelah saya mempelajari apa motif dan tujuan dibalik keputusan ini, kekecewaan saya berbalik 180 derajat. Semenjak itu, saya putuskan untuk mendukung Mas Anies untuk membuat perubahan di wilayah yang berbeda. Wilayah yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan sama sekali untuk dimasuki atau bahkan dirubah. Tapi jika kesempatan ini ada, maka optimisme itu nyata.

Apa pun yang menjadi hasil konvensi ini, kita harus siap menerima. Jika kita menang, itu berarti pintu perubahan di wilayah politik akan semakin terbuka lebar. Siap memasuki pintu perubahan selanjutnya yang lebih besar. Tapi jika kalah, kita tak perlu murung dan bersedih. Kita harus bangga, karena telah menjadi bagian dari anak-anak muda optimis yang telah berusaha berbuat sesuatu untuk negeri ini. Jika kalah, bukan berarti semua usaha kita sia-sia. Minimal kita sudah melakukan sesuatu. Mungkin upaya ini masih tampak kecil, tapi ini aksi untuk perubahan politik yang nyata. Ungkapan yang seharusnya muncul bukan “Mengapa ini terjadi pada kita?” tapi “Kontribusi apa yang bisa kita berikan selanjutnya?”

Selamat menanti keputusan konvensi. Kita sudah berusaha semaksimalnya. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik.
Optimislah selalu, dan tebarkan rasa optimisme itu!
Pejuang bukan?

 (Mufid Salim)

Selasa

Estafeta Kepemimpinan YOT Yogyakarta



Hallo kawan, semoga tulisan ini menemuimu dalam keadaan sehat dan penuh energi untuk berkarya.

Bulan ini adalah bulan yang spesial untuk Young On Top (YOT) dan Young On Top Yogyakarta. Dua minggu sebelumnya, Young On Top berulang usia yang kelima tahun yang kita rayakan dalam rangkaian YOT Big Five. Sedang beberapa hari lalu, Young On Top Yogyakarta mengadakan penyambutan keluarga baru dan pemilihan director yang baru. Dua momen penting di bulan April 2014.

YOT Yogyakarta kini diperkuat oleh 12 pengurus baru yang berasal dari berbagai kampus di Yogyakarta. Mereka terpilih setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat. Dalam open recruitment periode ini, ada total 70-an berkas yang masuk ke meja panitia. Jumlah berkas yang masuk ini meningkat cukup signifikan dari tahun sebelumnya.

Dalam prosesi penyambutan keluarga baru YOT Yogyakarta kemarin, kami melakukan banyak sharing terbuka kepada para pengurus baru. Hal ini bertujuan sebagai bentuk sharing knowledge, sehingga diharapkan para pengurus baru dapat memahami big goal YOT Yogyakarta dan nantinya dapat membuat pencapaian-pencapaian yang lebih besar lagi serta dapat berkontribusi lebih banyak lagi bagi kota Jogja.

Sesi selanjutnya adalah pemilihan para director baru yang akan memimpin YOT Yogyakarta periode selanjutnya. Momen ini merupakan hal yang sangat istimewa bagi kami, karena saat inilah keberlanjutan sebuah komunitas sedang diuji. Proses regenerasi ini menjadi proses estafeta kepemimpinan YOT Yogyakarta selanjutnya.



Setelah melalui musyawarah yang cukup menguras tenaga, akhirnya keputusan final ditetapkan. Kami mempercayakan Karina Ambar Sattwika sebagai Program Director yang baru, menggantikan Mufid Salim untuk memimpin lima divisi. Divisi YOT Energy periode selanjutnya akan dipimpin oleh Dhania Novitasari, menggantikan Nurdiniati Hofifah. Divisi YOT Green akan dipimpin olehAnisa Novitasari, menggantikan Andhina Ratri Aryani. Berikutnya, Divisi YOT Catalyst akan dipimpin oleh Alfath Bagus Panuntun, menggantikan Aris Prayitno.

Director divisi Digital Media dipercayakan kepada Mutiara Laillia Cahya Ningrum, menggantikan Nur Haris Ali. Sedangkan director divisi Public Relations dipercayakan kepada Rinda Hadiana, menggantikan Aziz Bachtiar Cendekiawan. Selain itu, Desi Novarita juga dipercaya sebagai director of General Affairs, menggantikan Rohmat Syahru Romadlon dan Rizki Resmiandri. Para director baru ini adalah orang-orang yang sudah berkontribusi nyata di kepengurusan sebelumnya melebihi ekspektasi kami, dan membuktikan bahwa mereka pantas diberi peran dan tantangan yang lebih besar.

Sebagai program director kepengurusan sebelumnya, saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh rekan-rekan pengurus YOT Yogyakarta yang sudah banyak berkontribusi dalam komunitas ini. Kami sudah melalui banyak momentum yang sangat berarti bersama-sama. Hal ini akan selalu terkenang dan menjadi motivasi untuk berkembang lebih jauh lagi. YOT Yogyakarta saat ini, tidak akan terwujud tanpa kehadiran dan kontribusi kawan-kawan pengurus sejak awal YOT Yogyakarta dirintis. Apa yang sudah YOT Yogyakarta capai saat ini, mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Alhamdulillah, kami berhasil mewujudkannya. Sebuah kontribusi yang harus saya hargai sebesar-besarnya.

Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mayjen (Mar.) Alfan Bahrudin, Komandan Satgas Merah Putih Satuan Operasi Pembebasan Kapal Kargo MV Sinar Kudus di Perairan Somalia, bahwa dalam sebuah misi militer sekalipun, tidak ada orang yang hebat, yang ada adalah tim yang tangguh. Misi bersama tidak akan tercapai hanya oleh upaya individu. Misi bersama hanya bisa dicapai dengan kerjasama tim yang solid dan saling mengisi satu sama lain. Rekan-rekan pengurus YOT Yogyakarta periode sebelumnya sudah melakukan hal itu, membangun kerjasama yang solid untuk mencapai big goal bersama.

Menjadi harapan kami, goal yang sudah dicapai dan proses yang sudah dilakukan pengurus sebelumnya dapat diteruskan oleh pengurus yang baru. Bahkan harus dilampaui. YOT Yogyakarta sudah berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan big goalnya. Mari, pengurus baru, terus bergerak membangun optimisme. Mari membawa sosok YOT Yogyakarta yang ideal hadir di tengah-tengah kita, secepatnya. Kita ingin komunitas ini dapat lebih bermakna lagi bagi masing-masing personal yang ada di dalamnya, komunitas pemuda, dan masyarakat kota Jogja. Perjalanan yang masih panjang, tapi bukan hal yang tak mungkin untuk dicapai.

Saya teringat pesan Pak Dr. Dino Patti Djalal, bahwa proses antara invention of an idea dan innovation of an idea adalah seni tersendiri. Para director sebelumnya mungkin bisa dikatakan sudah melakukan proses invention of an idea melalui rintisan-rintisan program dan mekanisme organisasi. Nah, tugas para director setelahnya adalah melakukan innovation of an idea. Ide-ide yang masih relevan agar terus dikembangkan. Pemimpin yang bisa menggagas ide kreatif dan kemudian menginovasikannya adalah innovator. Dan kami percaya, kalian adalah sosok inovator-inovator itu.

Selamat melanjutkan proses berkarya kalian. Semoga tuhan mempertemukan kita kembali, dalam keadaan sehat dan banyak hal berharga untuk dibagi.

Optimislah selalu dan tebarkan rasa optimisme itu.

See you on TOP!


Former Program Director

Minggu

Dari Jogja, untuk Indonesia (YOT BIG 5)



Hari ini, 6 April 2014, Young On Top (YOT) berulang usia yang kelima tahun. Sebagai bagian dari keluarga besar komunitas ini, kami ikut merasa bahagia dan terharu. Di usia yang menginjak lima tahun, YOT terus bergerak menebarkan inspirasi untuk anak-anak muda di Indonesia agar terus berprestasi dan mencapai sukses di usia muda.
Kami patut berterimakasih kepada Mas Billy Boen dan buku Young On Top. Buku kuning yang ditulis oleh Mas Billy ini telah menjadi buku panduan bagi kami para anak muda, untuk berprestasi dan bermakna bagi orang-orang disekitar kami. Buku ini pula yang mengumpulkan kami menjadi satu dan kemudian menghidupkan YOT Yogyakarta.

Ya, sejak akhir tahun 2012, ketika Young On Top terbentuk di Yogyakarta untuk pertama kalinya, buku kuning inilah yang mengumpulkan anak-anak muda Jogja ini untuk bertemu, berkumpul, dan kemudian merumuskan sesuatu yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya.

Selanjutnya, dengan berpedoman pada buku kuning ini, kami membuat kegiatan-kegiatan yang melibatkan berbagai komunitas anak muda di Jogja. Perlahan tapi pasti, kami terus berupaya untuk menebarkan nilai-nilai Young On Top ke lebih banyak lagi anak muda di kota ini.

Kami harus bersyukur, kontribusi kami di kota Jogja perlahan mulai terasa. Berbagai aktivitas kami mendapat sambutan positif dari stakeholder. Kegiatan kami diliput media cetak dan media elektronik di Jogja. Kami pun sering dilibatkan dalam berbagai aktivitas komunitas lain di Jogja. Dalam berbagai event komunitas di Jogja, YOT Yogyakarta selalu masuk dalam list komunitas yang dilibatkan. Beberapa bulan lalu, kami mendapat kehormatan sebagai "The Most Inspiring and Outstanding Community in Yogyakarta" dalam sebuah event komunitas. Sebuah pencapaian yang tidak pernah kami rencanakan dan bayangkan sebelumnya.

Kami bersyukur bisa bertemu dengan anak-anak muda yang punya semangat sama di seluruh Indonesia. Mereka anak-anak muda yang juga menghidupkan semangat Young On Top di daerahnya masing-masing. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang berharga. Karena melalui interaksi inilah, kita menyadari bahwa masih banyak anak muda yang berprestasi dan mau berkontribusi untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.

Tak lupa, kami juga bersyukur bisa bertemu bisa bertemu para mentor dan anak-anak muda inspiratif. Mulai dari Pak Mardi Wu, Mas Henry Pradipta, Mbak Bunga Mega, Jonathan CS, Palmira Vidya, Citra Natasya, Sirly Nasir, Andita Dhanasti dan para mentor serta Campus Ambassador YOT lainnya yang sudah bersedia mengunjungi dan berbagi dengan kawan-kawan di Jogja.

Mungkin, apa yang kami lakukan di kota kami masih belum  ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa-apa yang sudah dilakukan teman-teman lain di kota mereka masing-masing. Tapi kami berkomitmen untuk terus produktif dan menjadi bagian dari anak-anak muda yang membangun Indonesia. 

Seperti yang Mas Billy Boen ungkapkan, semangat YOT adalah milik anak muda Indonesia. Karena itu, YOT akan terus berkontribusi untuk Indonesia. Kami ingin menjadi bagian dari cita-cita ini. Kami ingin menjadi pondasi  dari bangunan mimpi besar ini. Kami akan menjadi pondasi di kota kami. Semoga pondasi ini akan menguatkan dan memberi peran yang berarti.

Sebuah bangunan yang besar, selalu memiliki pondasi kecil yang menyokong di bawahnya. YOT Yogyakarta adalah salah satu pondasi kecil itu. Oleh karenannya, kami akan terus mendo'akan. Kami pun akan terus menguatkan. Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi di kota pelajar ini. Kami akan terus menebarkan nilai-nilai YOT di salah satu kota penting di Indonesia ini

Young On Top, teruslah berkontribusi untuk Indonesia, teruslah menginspirasi lebih banyak lagi anak muda Indonesia, dan teruslah bergerak untuk mencapai misi YOT : to create a stronger next generation of Indonesia.
Selamat berulang usia Young On Top. Do'a kami bersamamu. 

Dari YOT Jogja untuk Indonesia.
Program Director

Sekolah Gajahwong, Kontribusi Pemuda untuk Pendidikan di Jogja

Idealnya, setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan. Tak peduli dari kalangan manapun dia berasal.

Namun, di Kota Yogyakarta, yang notabenenya adalah kota pendidikan, ada sebagian anak-anak yang belum mendapatkan hak-hak pendidikan mereka.

Ini cerita tentang sekelompok anak muda, yang berjuang memberikan pendidikan bagi anak-anak perkampungan miskin di Yogyakarta, Ledhok Timoho

________________________________________­________________________

Ideally, every child has the right to get a formal education. No matter wherever he came from.

However, in the city of Yogyakarta, which has branded as an education city, there are some children who have not received their education rights.

It's a story about a group of young people, who are struggling to provide education for children in a marginal region in Yogyakarta, Ledhok Timoho.